Sejak minggu lalu, the kunyils berani tidur sendiri. Yes this is a milestone achieved for this year.
Sebenarnya usaha untuk membuat mereka tidur sendiri sudah kita mulai dari sejak jaman kita tahun terakhir tinggal di Belanda. Pakuban bela-belain menyisihkan sebagian dari keuangan kita yang super pas-pasan untuk membeli tempat tidur kayu tingkat. Dan Ibu juga sibuk cari dekorasi kamar, eheeem di toko bekas aja sih hehehe.
Dan juga berbekal, wejangan dari pihak GGD (tumbuh kembang anak), bahwa mereka sudah saatnya harus tidur sendiri, dan caranya adalah ketika mereka terbangun di malam hari, jangan pernah membawa mereka kembali ke kamar kita. Jadi kita yang harus ke kamar mereka, dan menemani mereka sampai tertidur kembali. Ok kita laksanakan.
Apakah berhasil? GAGAL TOTAL hahahahaha. Selalu rebutan dan berantem tentang penentuan siapa yang di atas, siapa yang di bawah. Semaleman mereka bisa 3-4 kali terbangun. Dan siapa yang paling pening kepalanya karena bolak balik bangun, ya ibu. Jadi aja pagi-pagi yang cranky malah ibu nya haha.
Ya udahlah, kita mah gak usah update ke pihak GGD ya, angkut balik lagi aja anak-anak tidur bareng di kamar depan haha.
Daaaaan sekarang, saat ini, disini, kita coba lagi dong. Awalnya saya kira bakalan penuh drama seperti jaman di Belanda dulu. Saya sudah menyiapkan hati seluas samudera, udah nyetok sabar selemari dan tentu saja panadol haha. Ealaaaah lah kok malah gak ada drama, semuanya semangat tidur sendiri. Pun gak terlalu perlu untuk ditemani sebelum tidur, cuma di puk-puk, diajak baca doa, selimutan, tidur deh. Daaaan anteng sampai pagi.
Huhuhuhu malah ibu nya jadi yang meloooooowwwww. Saya merasa tidak dibutuhkan lagi, huhu Kakak Adeeeeek.
Hehe ya gitulah yang namanya ibu ya. Sering bilang pengen me time berduaan sama pakuban, eh giliran udah bisa berduaan tanpa digempet-gempet malah melow. Kangen direpotin dan digempet-gempet sama anak dua unyils.
Menurut saya, untuk urusan tidur sendiri, memang kalau sudah waktunya, anak-anak siap, ya in syaa allah mudah pelaksanaanya. Saya memang termasuk ibu yang malah suka tidur bareng sama anak-anak, jadi mereka tidak saya biasakan tidur sendiri sedari kecil hehehe. Karena sebenarnya saya pun tidak pernah tidur sendiri sejak kecil haha, selalu bareng mamah papah, kecuali pas udah jadi anak kos. Itu aja saya pilih yang sekamar berdua hehe.
Eniwei,
Nah selain masalah memang waktunya yang sudah tepat, ada tips cara membuat mereka nyaman dengan kamar mereka, yaitu adalah dengan mengajak mereka “menyusun” kamarnya. Dari mulai memilih tempat tidur, sprei, meja belajar beserta lampunya, lampu tidur, semuanya mereka ikut terlibat untuk memilih. Sampai dengan penataannya. Walau tetap aja siiih kalau pilihan mereka gak jelas atau keinginannya gak karuan ya gak kita setujui, apalagi kalau milih sesuatu yang mahalnya kelewatan hehehehe. Isi kamarnya pun kita nyicil sedikit demi sedikit belinya.
Selain itu, mereka setiap hari setiap saat diomongin, bahwa this is about time for them to sleep in their own room.
Isi kamar yang paling pertama dibeli adalah meja belajar kakak. Beli di Informa, lagi sale 😅. Sebulan kemudian kita minta mereka untuk pilih lampu belajar dan lampu tidurnya, karena sekalian ngemol, belinya di Ace Hardware. Trus awal bulan September, kita mulai cari tempat tidur single, setelah beberapa kali pindah toko meubel dan liyat dari online shop, terpilih lah tempat tidur single, warna pink dengan hiasan heart warna putih. Lama juga nih datangnya, seminggu dari sejak pesan.
Trus, sesudah beres dipasang semua, kamarnya ditata ulang posisinya, biar bisa muat dua tempat tidur, satu meja belajar, satu lemari baju dan dua rak buku. Dinding juga dihias sedikit, tentu saja dengan peta haha. Dan kemudian saya membuatkan hiasan awan, tulisan jadwal pelajaran dan wise word tentang solat.
Seminggu kemudian, mereka saya ajak liyat online shop buat beli sprei yang mereka mau. Ini juga lama, karena made by order, baru datang seminggu sesudah pemesanan.
Mereka juga saya minta untuk menata buku-buku dan mainan masing-masing di rak mereka. Dan tentu saja kebersihan kamar, apalagi membereskan mainan adalah tanggung jawab mereka. Foto di atas masih belum seberapa, biasanya luar biasa berantakan 😅.
Intinya sih berusaha membuat mereka merasa memiliki kamar tersebut. Tidak perlu mengganti semua barang dengan yang baru, dengan mengatur ulang dan hanya membeli barang yang diperlukan pun sudah cukup menurut saya. Anak kecil itu in syaa allah mudah bahagia 😘
Begitulah sekelumit cerita dan sharing tentang mengajari anak-anak tidur sendiri. Semoga bermanfaat ya.